Disaat
proyek akan dijalankan, saat itu juga pemilik perusahaan memperhitungkan
untung dan rugi proyek tersebut.
Pemilik perusahaan sudah seharusnya menghitung berapa beban biaya produksi dalam produksi tersebut. Beban biaya tersebut adalah salah satu variabel pengurang dari revenue hasil proyek itu, sehingga didapatkan Net profit dari proyek tersebut.
Pemilik perusahaan sudah seharusnya menghitung berapa beban biaya produksi dalam produksi tersebut. Beban biaya tersebut adalah salah satu variabel pengurang dari revenue hasil proyek itu, sehingga didapatkan Net profit dari proyek tersebut.
Dalam Owning dan Operating Cost, kita menghasilkan beban biaya yang dihitung dalam satuan Cost per Hour.
Owning Cost adalah beban biaya kepemilikan dalam satuan Cost per
Hour. Dimana memperhitungkan biaya-biaya seperti Interest Cost (If
Leased), Residual Value, Tax and Insurance. Secara garis besar owning
cost memperhitungkan beban biaya yang harus dibayarkan owner setiap jam
unit beroperasi.
Operating Cost adalah beban biaya operasi alat yang dihitung dalam
satuan Cost per Hour. Operating Cost memperhitungkan biaya-biaya yang
dikeluarkan apabila unit itu dioperasikan. Pengoperasiannya pun beragam,
dimana biasanya dibagi menjadi tiga bagian operasi tingkat low, medium,
dan high berdasarkan aplikasi kerja. tingkatan-tingkatan ini
mempengaruhi biaya maintenance dan atau umur part-part yang bekerja pada
alat tersebut, dan juga pemakaian fuel. Didalam alat berat variabel
dalam operating cost, seperti fuel consumption, Planned Maintenance,
Repair Cost, Tyre/Wear Item, dll.