Senin, 25 Agustus 2014

Penghitungan OwninG & OperatinG Cost Alat Berat



Disaat proyek akan dijalankan, saat itu juga pemilik perusahaan memperhitungkan untung dan rugi proyek tersebut.
Pemilik perusahaan sudah seharusnya menghitung berapa beban biaya produksi dalam produksi tersebut. Beban biaya tersebut adalah salah satu variabel pengurang dari revenue hasil proyek itu, sehingga didapatkan Net profit dari proyek tersebut.
Dalam Owning dan Operating Cost, kita menghasilkan beban biaya yang dihitung dalam satuan Cost per Hour.
Owning Cost adalah beban biaya kepemilikan dalam satuan Cost per Hour. Dimana memperhitungkan biaya-biaya seperti Interest Cost (If Leased), Residual Value, Tax and Insurance. Secara garis besar owning cost memperhitungkan beban biaya yang harus dibayarkan owner setiap jam unit beroperasi.
Operating Cost adalah beban biaya operasi alat yang dihitung dalam satuan Cost per Hour. Operating Cost memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan apabila unit itu dioperasikan. Pengoperasiannya pun beragam, dimana biasanya dibagi menjadi tiga bagian operasi tingkat low, medium, dan high berdasarkan aplikasi kerja. tingkatan-tingkatan ini mempengaruhi biaya maintenance dan atau umur part-part yang bekerja pada alat tersebut, dan juga pemakaian fuel. Didalam alat berat variabel dalam operating cost, seperti fuel consumption, Planned Maintenance, Repair Cost, Tyre/Wear Item, dll.